Beberapa hal yang selama ini kita anggap hanyalah fiksi atau khayalan belaka seiring berjalan nya waktu kisah kisah fiksi ilmiah semakin hari akan terus mendekati dan lalu berubah menjadi fakta ilmiah, contohnya seperti beberapa mega proyek spektakuler bernilai triliunan dollar ini yang digadang-gadang sebagai proyek luar angkasa tergila dalam sepanjang peradaban manusia. Bayangkan untuk keluar angkasa kita tidak perlu repot repot menggunakan rocket ataupun pesawat luar angkasa cukup menggunakan lift, kemudian penambangan material antar planet sampai negara yang berlokasi di luar angkasa pertama yang akan mengorbit jauh dari bumi dulu semua hal itu memang kedengaran nya ga masuk akal dan kelewatan ngayal tapi berkat teknologi yang semakin canggih dari hari ke hari hal hal itu semakin mendekati kenyataan, berikut daftar 5 mega proyek luar angkasa yang jarang diketahui.
1. Lift Luar Angkasa
Lift untuk bisa mencapai luar angkasa akan terwujud dalam waktu dekat ini, hal ini memungkinkan setelah perusahaan teknologi asal Kanada mematenkan temuan nya perusahaan teknologi asal Kanada yaitu Toth Technology mengklaim bahwa manusia akan memiliki lift menuju luar angkasa, di dalam patennya perusahaan itu menggambarkan lift setinggi 12 mil atau 20 kilometer menjulang dari bumi menuju angkasa bagian luar. Lift ini memungkinkan melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan biaya yang lebih murah, setidaknya hemat sampai 30 persen dari total biaya yang dibutuhkan NASA, ujar (CEO) dan Presiden Direktur Toth Technology, Caroline Roberts.Seperti dikutip dari CNBC, pada Selasa 6 Oktober 2015, perangkat ini didukung dengan sel yang memiliki tekanan pneumatik dan diisi oleh udara dan materi gas tertentu, di dalamnya juga mengkombinasikan serangkaian roda terbang yang bertindak sebagai kompresor.
Perangkat ini bisa menyesuaikan tekanan di dalam setiap sel untuk menghasilkan kelenturan pada pada pondasi lift nya. Astronaut bisa naik terlebih dahulu ke atas langit berkat bantuan lift listrik setinggi 20 kilometer ini dan kemudian Dari puncak menara lift sudah terdapat pesawat luar angkasa yang siap meluncurkan astronaut ke luar angkasa menuju orbit.
Selain untuk peluncuran satelit dan pendaratan pesawat luar angkasa dek pada puncak menara bisa dipergunakan untuk penelitian ilmiah, komunikasi, wisata pegindraan jarak jauh (remote sensing), dan tempat pemasangan generator tenaga angin.
Caroline Roberts, Presiden dan CEO Toth Technology, mengatakan "Pendaratan pada ketinggian permukaan laut memang hebat, tapi pendaratan pada ketinggian 20 kilometer di atas permukaan laut akan menjadikan penerbangan angkasa layaknya penerbangan jet penumpang pada umumnya."
2. Pertambangan Di Luar Angkasa
Biaya untuk membangun dan mengoperasikan tambang di Bulan atau Asteroid ternyata lebih murah dari pada mendirikan terminal gas alam terbesar di Bumi, hal itu diungkapkan dalam penelitian yang disampaikan kepada forum yang beranggotakan eksekutif perusahaan dan ilmuwan NASA, Menurut penelitian tersebut sebuah misi ke Ceres, planet kerdil seluas Texas berjarak 257 juta mil dari Matahari mungkin hanya butuh biaya sekitar US$ 27 miliar. Biaya tersebut untuk 10 peluncuran roket untuk mengirimkan peralatan, ekstraksi logam dan air, dan pembangunan fasilitas di orbit untuk memproses bahan baku. Hitungan-hitungan itu berasal dari mahasiswa bisnis pascasarjana Australia di University of New South Wales yang juga bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat atau (NASA), dalam bidang ekonomi pertambangan ruang angkasa. Sebagai perbandingan pembangunan pabrik gas alam cair terbesar di Australia yang diusahakan oleh Chevron Corp diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$ 54 miliar.Untuk mendapatkan investor yang mau membeli visi besar bahwa manusia memiliki masa depan di ruang angkasa jelas bukanlah hal yang mudah "Banyak investor di luar sana, tapi mereka perlu tahu risiko dan bagaimana imbal hasilnya," kata Rene Fradet, wakil direktur teknik dan direktorat ilmu pengetahuan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California Deep Space berencana untuk menambang asteroid dan melakukan pengolahan dan manufaktur di ruang angkasa.
Ada ekonomi nyata di luar sana yang akan dibangun dengan menggunakan bahan dari sana juga, bukti bahwa teknologi untuk pertambangan ruang angkasa udah layak digunakan sekarang ini tengah dibangun oleh NASA melalui program Asteroid Redirect Mission, kata Fradet. Langkah terpenting adalah membangun bisnis yang kredibel yang dapat meyakinkan investor industri pertambangan yang skeptis, katanya.
3. Pembangkit Listrik Di Luar Angkasa
Akibat kelakuan ilmuwan Jepang yang sukses mentransfer energi secara nirkabel lewat gelombang mikro negeri doraemon ini pun berencana memanen energi listrik lewat panel surya, langsung dari luar angkasa. Seperti diberitakan media Jerman, dw.de, pada Jumat (13/3/2015), di dalam sebuah eksperimen, ilmuwan Badan Antariksa Jepang, atau biasa dikenal dengan JAXA, berhasil mengirimkan 1,8 kilowatt energi lewat udara dengan tingkat keakuratan sejauh 55 meter. Kendati daya jangkau nya masih terhitung rendah, terobosan tersebut suatu saat nanti bisa melahirkan teknologi yang memungkinkan manusia memanen energi dalam jumlah yang besar di luar angkasa untuk digunakan di Bumi, kata JAXA.Ini adalah kali pertama seseorang berhasil mengirimkan energi listrik berdaya tinggi, nyaris dua kilowatt melalui gelombang mikro ke arah target yang kecil, dengan menggunakan piranti kontrol yang spesial. JAXA selama bertahun-tahun mengembangkan teknologi panel surya nirkabel. Panel surya di luar angkasa memiliki banyak keunggulan ketimbang saudaranya di bumi antara lain ketersediaan sinar matahari yang nyaris tak berbatas dan tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Stasiun Luar Angkasa dan lusinan satelit memang memanfaatkan energi matahari, tapi masalah terbesar adalah bagaimana mentransfer energi itu ke Bumi, kata juru bicara JAXA, satelit berpanel surya yang mampu mentransfer energi lewat gelombang mikro dan mengorbit Bumi di ketinggian 36.000 kilometer. "tapi butuh beberapa dekade sebelum kita bisa menyaksikan hasil nyata dari teknologi ini, mungkin sekitar pada dekade 2040-an", ujarnya. Ada beberapa tantangan yang harus dilewati, seperti bagaimana mengirimkan struktur raksasa ke luar angkasa bagaimana membangunnya dan bagaimana merawatnya." jelas juru bicara JAXA.
4. Kolonisasi Planet MARS
CEO SpaceX Elon Musk mengatakan, SpaceX tengah mengembangkan roket dan kapsul besar sebagai alat transportasi manusia dan kargo menuju Planet Mars untuk melakukan kolonisasi di planet merah tersebut. Roket yang dipersiapkan untuk perjalanan ke Mars tersebut mampu membawa 100 orang dan kargo dalam sekali jalan. Kolonisasi Planet Mars ujarnya akan menarik perhatian para volunter untuk ikut pergi ke Mars."Membangun peradaban yang berkelanjutan di Planet Mars jelas tidak mungkin dilakukan jika biaya tiket ke Planet Mars harganya 10 miliar dolar per orang," Ujar elon musk, SpaceX ingin bisa menjual tiket menuju Mars seharga rumah biasa di Amerika. Harganya berkisar 200 ribu dolar AS."Proyek kolonisasi ke Mars ini menghabiskan banyak dana. Saya mengakumulasi aset saya untuk mendanai proyek ini tapi ternyata belum cukup, makanya untuk mewujudkan proyek ini membutuhkan kerjasama publik dan swasta,"kata elon.
Dalam proyek kolonisasi ke Mars ini tidak ada jaminan kalau voluntir akan bisa bertahan hidup di Mars, ini merupakan petualangan yang luar biasa dan seru dan seumur hidup sekali resiko kematian saat di Planet Mars itu sangat besar. Kalau mau pergi ke sana harus berani mati. "Kalau anda siap mati, maka anda adalah kandidat yang tepat." Menuju Mars membutuhkan waktu antara enam sampai sembilan bulan dari bumi Letak Mars 140 juta mil dari bumi. Dan proyek ini merupakan proyek yang sangat ambisius.
5. ASGARDIA Negara Di Luar Angkasa
Buat kalian penggemar film-film Star Trek, mungkin udah ga asing dengan Yorktown, sebuah stasiun luar angkasa raksasa yang dihuni berbagai ras alien anggota United Federation of Planets. Dan baru-baru ini, sebuah konsep yang mirip Yorktown dengan nama Asgardia direncanakan untuk segera dibangun. Pemimpin proyek Asgardia mengatakan bahwa nantinya Asgardia akan menjadi negara sendiri yang berbasis di luar angkasa, direncanakan pula satelit pertama Asgardia akan diluncurkan pada tahun tahun ini 2017 dan di masa depan akan mampu menampung sampai dengan 150 juta manusia untuk tinggal dan bekerja di luar angkasa.Menurut Igor Ashurbeyli, ilmuwan asal Rusia yang pemimpin tim proyek Asgardia yang juga selaku pendirinya orang-orang di Bumi sekarang sudah bisa mengajukan diri untuk dipilih sebagai salah satu dari 100.000 warga pertama melalui situs web resmi Asgardia yang beralamat di http://asgardia.space. Pada saat konferensi pers di Paris pada 12 Oktober 2016 kemarin, jumlah orang yang mengajukan diri sebagai "warga negara Asgardia" sudah mencapai lebih dari 84.000 orang. Sementara itu, Asgardia sendiri saat ini belum resmi menjadi sebuah negara, namun, rencananya Asgardia akan menjadi sebuah negara pertama yang tidak berada di permukaan Bumi, melainkan di luar angkasa atau tepatnya di orbit rendah Bumi. Tim proyek Asgardia mengatakan mereka membutuhkan setidaknya puluhan ribu "warga negara" sebelum mereka secara resmi diakui sebagai negara oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut situs web resmi Asgardia, tidak ada biaya yang dimintai setiap orang di Bumi yang ingin mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara Asgardia. Asgardia mengklaim sebagai prototipe masyarakat yang bebas dan tidak terikat, yang menjunjung tinggi pengetahuan, kecerdasan , ilmu pengetahuan, juga mengakui nilai luhur dari setiap manusia.
Juru bicara proyek Asgardia, Timothy Wild menolak mengungkapkan berapa jumlah peneliti dan pakar yang terlibat dalam proyek ini, namun dia memastikan misi ini bukan main-main ataupun omong kosong belaka. Sebagai sebuah entitas negara, Asgardia juga sedang mencari ide dan masukan untuk bendera, lambang negara sampai lagu kebangsaannya. "Asgardia melayani seluruh umat manusia yang ingin terlepas dari kesejahteraan pribadi dan kemakmuran negara di mana mereka dilahirkan," ujar igor Ashurbeyli.
Jika Asgardia akan benar-benar terealisasi, maka akan menjadi sebuah loncatan besar untuk umat manusia. Selain ada yang tinggal di Bumi manusia di masa depan nantinya juga akan ada yang tinggal di luar angkasa.
Itulah daftar 5 mega proyek luar angkasa yang dipublikasikan, untuk yang nomor 5 apakah kalian tertarik untuk menjadi warga negara asgardia, ataukah kalian ingin menjadi penghuni planet mars.